Definisi
Umum
1.1. Dalam
ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa
kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis
kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti
"sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam
artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Secara etimologi,
bisnis berarti keadaan di mana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan
pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri
memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya - penggunaan singular kata bisnis
dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan
ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan.
1.2. TIK
(Teknologi Informasi dan Komunikasi) adalah payung besar terminologi yang
mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi.
TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi.
Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses,
penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan
teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan
alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke
lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah
dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi
mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan
pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media.
1.3. Bisnis
Informatika yaitu suatu kegiatan yang dilakukan individu atau sekelompok orang
yang memiliki nilai (value) dengan tujuan mendapatkan keuntungan (profit) yang
dilakukan dengan bantuan teknologi informasi. Bisnis informatika berkembang
dengan pesat akhir - akhir ini seiring dengan berkembang pesatnya pula
teknologi informasi karena bisnis informatika muncul karena adanya peluang yang
terdapat di dalam suatu teknologi informasi.Bisnis Informatika memiliki pengertian
suatu kegiatan yang dilakukan individu atau sekelompok orang yang memiliki
nilai (value) dengan tujuan mendapatkan keuntungan (profit) yang dilakukan
dengan bantuan teknologi informasi. Bisnis informatika berkembang dengan pesat
akhir - akhir ini seiring dengan berkembang pesatnya pula teknologi informasi
karena bisnis informatika muncul karena adanya peluang yang terdapat di dalam
suatu teknologi informasi.
Jenis
Bisnis Informatika (Software House)
Software
house dapat diartikan sebagai sebuah perusahaan yang menghasilkan produk dalam
bentuk software. Contoh software house besar yang kita kenal seperti Microsoft,
Apple Inc, Oracle Corporation, dll.
Sebuah
software house biasanya terdiri dari beberapa tim, diantaranya:
·
Bisnis Analis : bertugas
untuk menganalisa apa yang dibutuhkan pasar
·
Programmer : untuk membuat
program/software
·
Tester : untuk mengetes apakah
software sudah berjalan sesuai yang diinginkan
Pembagian pekerjaan yang biasa dilakukan pada perusahaan :
1. Tukang
nanyain user apa yang mau dibikin->bisnis analis
2. Tukang
coding level jago, supaya bikinnya gak sembarangan->programmer expert
3. Tukang
coding level pemula, supaya ada yang disuruh2 bagian coding yang boring seperti
validasi, geser2 tombol, pasang icon, dsb -> programmer pemula
4. Tukang
ngetes ->tester
5. Tukang
ngurusin hal2 lain supaya tukang no. 1 sampe 4 bisa kerja dengan nyaman
Misalnya: reimburse taksi, janjian meeting sama client, laporan progress ke
client dan ke bos, cari pengganti kalo ada yang sakit/resign/cuti/dipecat,
mengucapkan, “You’re fired” kalo ada yang gak bener
6. Tukang
tagih invoice kalau sudah tiba masanya
Cara untuk menentukan project
estimation:
1. Cara
kasar : tentukan deadline berdasarkan kebutuhan bisnis, misalnya: PT A akan
memulai usahanya pada juli bulan ini, maka aplikasi harus selesau bulan juni.
Pokoknya aplikasi harus selesai,
2. Cara
Marketing : Ikut tender, terus dengarkan tim lain presentasi, hitung waktu
penyelesaianya kirakira 40% lebih cepat dibanding pesaing. Kalau pesaing bilang
5 bulan, ya kita bilang 3 bulan ).
3. Cara
logis : Tentukan kapan deadlinenya, kemudian tentukan feature apa yang
diperlukan agar aplikasi Accounting bisa berjalan. Kemudian bentuk tim,
training tim, setup teknologinya. Lalu bersama-sama dengan tim estimasi setiap
feature berapa lama bisa dikerjakan. Kalau timnya berisi programmer
berpengalaman dan pernah terlibat project development aplikasi serupa, peluang
estimasi akurat bisa cukup tinggi, kalau semuanya belum pernah membuat aplikasi
tersebut ya coba tanya sama yang pernah bikin
Estimasi
pada intinya dibagi menjadi beberapa tahap :
1. Estimasi
dulu seberapa besar aplikasi yang akan dibuat. Ada beberapa satuan yang umum
digunakan untuk mengukur besarnya aplikasi, diantaranya Function Point dan Line
of Code (LOC) LOC lebih akurat, tapi sulit diestimasi di awal project. FP lebih
mudah, karena berkaitan langsung dengan requirement.
2. Setelah
didapat besarnya aplikasi, estimasi effortnya. Berapa manday yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan. Perusahaan berpengalaman dan rajin ngumpulin data seperti
Balicamp biasanya sudah punya data historis tentang kemampuan pasukannya. Satu
FP bisa diselesaikan berapa manday. Nah dengan data ini, tinggal dibagi aja,
berapa FP jadinya berapa manday.
3. Setelah
manday didapat, estimasi durasi. Durasi adalah jumlah hari kalender untuk
membuat aplikasi, satuannya hari kerja. Apa bedanya effort dan durasi? Misalnya
satu fitur effortnya 8 manday. Ini belum tentu selesai dalam 1 hari. Mungkin
saja durasinya bisa 4 hari, sbb :
2 jam meeting dengan
client 2 jam coding.
2 hari clientnya lagi
sibuk, sehingga gak bisa ngetes
2 jam UAT, dapat 10
bug
1 hari programmer
mules-mules, gak bisa coding.
2 jam fixing
Total effort 8 jam,
tapi durasi jadi 5 hari karena ada 2 hari nungguin user dan 1 hari programmer
murus.
Saran
untuk yang ingin membuat software house:
·
Belajar
siklus mulai dari sales sampe project closing
·
Memperluas wawasan business
process, misalnya akunting, procurement, dsb
·
Memperdalam kebijaksanaan
dalam mendesain software
·
Menabung uang untuk modal
bikin perusahaan
·
Menabung relasi untuk modal
bikin perusahaan
·
Menabung reputasi biar
gampang dapet orderan
Penyebab
atau hal-hal yang membuat bangkrutnya
software house
a) Terlalu
Mengandalkan Lelang dari Aplikasi di Lembaga Pemerintahan
Tak dipungkiri memang
Nilai lelang yang diadakan oleh lebaga pemerintahan nilai pagunya ratusan juta
sampai miliaran rupiah untuk sebuah aplikasi yang hanya dikerjakan beberapa
bulan saja. Lelang aplikasi biasanya muncul ketika menjelang akhir tahun
istilahnya sich untuk menghabiskan anggaran tahun tersebut. Ketika musim lelang
sudah selesai maka pekerjaan pun nyaris selesai dan pemasukkan yang mempunyai
nilai yang tinggi hanya dari sektor ini. Jadi bisa disimpulkan perusahaan tidak
mempunyai produk yang bisa dijual tanpa harus banyak penyesuaian. Tak jarang software hasil lelang dipakai
hanya pada saat serah terima saja setelah itu dibiarkan tanpa dipakai dan
dirawat, padahal untuk membuat aplikasi tersebut Programmer dan Analis, rela
untuk tidak tidur hanya untuk mengejar agar aplikasi bisa launcing tepat pada
waktunya.
b) Konflik
Pemilik Saham
Untuk hal ini biasanya
awal hari runtuhnya perusahaan, untuk point 1 dan 2 kemungkinan bisa
diperbaiki. Namun klo berbicara ego pemilik saham maka karyawanlah yang menjadi
korban. Mereka bisa menutup perusahaan kapan saja mereka mau meskipun banyak
project yang sedang ditanggani.
c) Manajemen
Project yang Buruk
Saya pernah mengalami
kondisi saat perusahaan mampu membayar upeti yang nilainya mencapai puluhan
juta rupiah untuk mengoalkan sebuah lelang agar bisa didapat, namun ketika
jatuh tanggal gajihan karyawan, maka karyawanpun gigit jari karena perusahaan
tidak ada kas untuk membayar gaji, alhasil gajian bisa pending untuk periode
minggu, bahkan bulan. hal ini karena pihak manajemen lupa skala prioritas.
d) Manajemen
Sumber Daya Manusia yang buruk
“Tidak bisa
memanusiakan manusia”, Bisa dikatakan demikian klo tidak berlebihan. Programmer
adalah ujung tombak software house. Namun kesejahteran programmer dan lini
karyawan yang lainnya kurang mendapatkan perhatian lebih. Manajemen mengganggap
karyawan hanyalah sebuah robot yang bisa di On dan OFF kan sesuai dengan
kebutuhan. Masalah kontrak kerja karyawan merupakan hal yang luput dari
perhatian manajemen, ditambah lagi pemenuhan kebutuhab hidup standar yang
kadang belum terpenuhi 100 %.
Perkembangan
Bisnis Informatika
Krisis
ekonomi tahun 1998 telah menghancurkan sendi-sendi perekonomian Indonesia.
Segala sektor dari yang besar sampai sektor terkecilpun terkena imbasnya dan
terancam kelangsungan hidup usahanya, bahkan para investor asing berduyun-duyun
‘lari’ mencabut bisnisnya di Indonesia. Akibatnya terjadi banyak pengangguran
di mana-mana.
Pemilu
1999 memberikan harapan baru bagi dunia bisnis di Indonesia. Iklim usaha di
Indonesia berangsur-angsur pulih. Hal ini juga tidak terlepas karena stabilitas
negara yang membaik sehingga gairah investasi muncul kembali. Tatanan
perekonomian kembali stabil meskipun kurs rupiah sudah sangat turun
dibandingkan sebelum terjadinya krisis. Daya beli masyarakat meningkat lagi dan
bisnis-bisnis baru banyak bermunculan.
Di
awal millennium ke-21 ini, bisnis di Indonesia tumbuh dengan pesat. Banyak
pelaku-pelaku bisnis baru bermain di berbagai segmen pasar konsumen. Paling
banyak sektor yang berkembang secara dominan adalah sektor telekomunikasi dan
waralaba (franchise). Sektor telekomunikasi bisa berkembang pesat karena
kemajuan teknologi global khususnya di bidang handphone dan internet.
Bidang
internet juga menunjukkan grafik kemajuan pesat. Banyak orang kini dalam
berbisnis tidak bisa terpisahkan dengan dunia internet bahkan bidang usahanya
adalah di dalam dunia maya internet. Hal ini otomatis memberikan peluang bisnis
bagi pebisnis untuk berusaha diantaranya dalam jasa warnet.
Sektor
lain yang berkembang pesat adalah sektor bisnis waralaba. Maraknya bisnis
seperti ini dikarenakan masyarakat yang mempunyai dana ingin berusaha tetapi
tidak susah-susah memulai dari nol. Berbisnis dengan cara ini dianggap lebih
mudah dan menguntungkan.
Bisnis
lain yang berkembang pesat pada periode 1999-2008 adalah bisnis properti
terutama di kota-kota besar. Bisnis properti ini juga merambah kalangan
menengah ke bawah yaitu bisnis perumahan.dan pendirian kios-kios murah.
Masyarakat menengah ke bawah juga diberi kesempatan agar mampu mengembangkan
usaha bisnisnya. Namun meliahat kenyataan yang ada di lapangan, bisnis-bisnis
itu sebagian besar masih dikuasai pelaku lama. Pelaku baru memang ada, tetapi kuantitas
bisnisnya cenderung stagnan.
Di
dalam dunia usaha di Indonesia, jenis yang paling banyak digiatkan masyarakat
adalah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Hal ini terbukti dari seluruh
unit usaha di Indonesia yang mencapai 45,7 juta unit usaha (2006), 98%
masyarakat bergerak dalam sektor UMKM. Sektor yang paling banyak dilirik adalah
jenis usaha berdagang di pasar, warung kaki lima, usaha kerajinan dan produksi
barang dalam skala kecil s.d. menengah.
Seiring
Dengan Kemajuan IT di Indonesia Perkembangan Dan Kebutuhan Website Meningkat
tajam. Dari tahun ke tahun banyak sekali Instansi, Perusahaan, Pemerintahan,
Hotel maupun Usaha Personal yang mulai melirik promosi lewat internet. Tak
heran hal itu terjadi karena website merupakan salah satu Kekuatan Brand Bagi
dunia usaha. Website Dapat Meningkatkan Nilai Penjualan dan Promosi tanpa harus
mengeluarkan banyak biaya. Jika dilihat dari tren perkembangan dunia usaha
online di Indonesia juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, tren Online
Marketing mengalami tren naik sangat tajam di Indonesia. Dari sekitar 1 Juta
Blogger di tahun 2004 menjadi sekitar 50 juta Blogger di tahun 2010 (Sumber :
http://www.alexa.com) dan akan terus naik di tahun tahun selanjutanya karena
semakin mudahnya akses internet di Indonesia.
Internet
marketing sebenarnya sudah populer di berbagai negara maju sejak tahun 1999,
dimulai dengan lahirnya mesin pencari dan email web based http://www.yahoo.com
kemudian disusul oleh kelahiran mesin pencari lain yang sekarang sangat familiar
yaitu http://www.google.com sekitar tahun 1998-1999 yang didirikan oleh dua
anak muda Lawrence dan Sergrey Brin. Pendiri Google dalam waktu singkat
berhasil masuk dalam 30 besar orang terkaya di dunia. Kemudian di tahun tahun
selanjutnya berdiri juga website berbasis social bookmarking anatara lain :
http://www.friendster.com yang didirikan oleh Jonathan abram,
http://www.facebook.com Oleh Mark Zukenberg.
Internet
pada masa sekarang ini sudah merupakan kebutuhan pokok, kita dapat memperoleh
berbagai macam informasi, berbelanja online, online banking, online marketing,
online affiliate, sosialisasi online, kuliah online, online advertising dll.
Sebagai contoh situs online banking yang sedang naik daun adalah
http://www.paypal.com sedang situs online shopping dan online marketplaces
adalah http://www.ebay.com dan http://www.amazon.com yang menjual barang dari
mulai barang pecah belah sampai mobil mewah. Tentu saja kemajuan yang begitu
pesat yang semakin mewujudkan dunia tanpa batas ini sudah tercium oleh
masyarakat Indonesia, banyak perusahaan berskala besar, menengah dan kecil yang
ikut membangun kekuatan brand di dunia online. Promosi produk secara online
memang menjadi pilihan tepat saat ini disamping biaya yang relatif murah juga
karena pentingnya sosilaisasi produk untuk skala global.
Bisa
dikatakan dalam dekade terakhir perkembangan bisnis online di Indonesia sangat
pesat, perkembangannya meliputi berbagai macam bidang usaha, tidak hanya yang
disebutkan diatas tetapi juga bidang usaha lainnya. Di Indonesia sendiri banyak
sekali situs yang sudah mulai go Internasional dan mempunyai jutaan member dan
ribuan visitor setiap harinya. berbagai situs tersebut ada yang murni Online
business ada yang semi online atau bisnis offline hanya saja menggunakan pemasaran
online. Dengan kata lain Bisnis online di Indonesia sudah dikenal dan
diperhitungkan di dunia Internasional. selain itu juga jumlah pemakai internet
Indonesia yang besar menjadikan Indonesia Sebagai Pasar yang potensial untuk
Bisnis online dari berbagai negara di seluruh dunia. bukti dominasi Indonesia
juga ditunjukkan dengan banyaknya pengguna Indonesia dalam berbagai situs
jejaring sosial seperti http://www.facebook.com , http://www.friensdster.com
dan http://www.twitter.com. Hal inilah yang menjadikan nilai tambah Negara
Indonesia dipandang dari segi Bisnis Online terutama perkembangan pesat yang
terjadi 10 tahun terakhir 2000 s/d 2010.
(https://desypurnamasari.wordpress.com/2016/01/09/perkembangan-bisnis/)
- Sumber pustaka ada pada tiap paragraf -