Selasa, 03 Januari 2017

Sikap Mengakui Kesalahan Diri Sendiri


Nama   : Solihin
NPM    : 58413601
Kelas    : 4IA12



Kesalahan bisa terjadi kapan pun, dimana pun, dan oleh siapa pun. Tak perlu menghindarinya, kita hanya perlu belajar darinya. Yang perlu kita lakukan adalah berani mengakui kesalahan tersebut dan kalau diperlukan kita meminta maaf atas kesalahan yang kita lakukan.
Sebuah permintaan maaf memiliki tiga elemen: memahami kesalahan yang dilakukan, rasa penyesalan, dan tanggung jawab akan hal tersebut – dan jika mungkin juga cara untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Seringkali kita tidak memisahkan ketiga elemen tersebut, dan seringkali pula kita menyalahkan orang lain dan merasa kesulitan untuk meminta maaf.
Orang pertama yang mengajarkan kita untuk mengakui kesalahan adalah Nabi Adam a.s. ketika itu, dia melanggar perintah Allah, yaitu memakan buat khuldi. namun, nabi Adam a.s. malah memakan buat tersebut.  buah yang dimakan memang tidak terlalu banyak, namun dalam pandangan Allah, perbuatan dia termasuk dalam kategori perbuatan dosa. Nabi Adam a.s memakan buah khuldi bersama Istrinya Siti Hawa. saat itu mereka menyadari telah mendzalimi diri sendiri. lalu berdo'alah mereka pada Tuhan. do'a mereka di abadikan oleh Allah dalam Al Qur'an, Surat al-A’raf ayat 23 "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi”.
Jika kita punya salah pada orang tua, karena melukai perasaannya. mungkin karena ucapan atau pun perilaku kita. akuilah kesalahan tersebut, minta maaflah dan ciumi tangannya dengan lembut, sebagai tanda kita sungguh-sungguh memohon maaf. jika kita clash dengan salah satu teman kita, karena kita telah berbuat salah padanya. datangilah dia dengan rasa persahabatan, dan minta maaflah (mangaku salah). walau terasa berat, karena rasa gengsi yang ada. tapi kita harus melakukannya, dan itu akan mendatangkan point plus dalam pandangan teman kita tersebut. karena kita sudah menunjukkan sikap dewasa. dan jika kita melakukan kesalahan (dosa) pada Allah. segeralah mengakui dosa tersebut, agar Allah tersenyum melihat kita saat memohon ampun pada-Nya. jika salah pada Allah, tapi kita malah cuek, seakan kita sudah bersikap sombong dan berani menentang-Nya.
Orang yang tidak belajar mengakui kesalahan tidak akan belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa pernah melakukan kezaliman terhadap saudaranya baik menyangkut kehormatannya maupun sesuatu yang lain, maka hendaklah dia minta dihalalkan darinya hari ini, sebelum dinar dan dirham tidak berguna lagi (hari kiamat). (Kelak) jika dia mempunyai amal saleh, akan diambil darinya seukuran kezalimannya. Dan jika dia tidak mempunyai kebaikan (lagi), akan diambil dari keburukan saudaranya (yang dizalimi) kemudian dibebankan padanya." (H.R. Al-Bukhari).  Semoga kita semua mendapatkan hikmah setelah membaca hadist di atas dan selalu memperbaiki diri dengan mengakui kesalahan atas apa yang kita perbuat.

Solihin

NPM : 58413601
Jurusan : S1 Teknik Informatika
Fakultas : Teknologi Industri
Universitas Gunadarma 2013

0 Komentar:

Posting Komentar

 

Copyright @ 2013 Solihin - Universitas Gunadarma .

Designed by Templateism